Rabu, 03 Maret 2010

Ego


Dulu aq punya cerita yang berharap akan bertemakan “Happy End”, dengan mudah berfikir akan mudah menjalaninya,sampai akhir,terus,terus dan terus. Menjalani setiap hari dengan penuh kecerian walau kadang ada sedikit pertengkaran,tapi semua dapat di lalui.

Mencintai seseorang,menerima seseorang dengan segala kekurangan yang dimiliki, menjalani semuanya dengan pikiran positif,optimis akan masa-masa kedepan, itulah aku dan dia...

Sampai pada akhirnya satu sama lain saling bermain dengan ego masing-masing,tidak ada yang mau mengalah dan sikap itu yang membuat rasa percaya hacur, rasa sayang memudar, harapan-harapan yang dulu hilang dalam sekejap,karna takut akan ketidak cocokan (kenapa berfikir merasa tidak cocok?? Setelah menjalani sekian tahun, masihkah di bilang tidak cocok?? Aq rasa bukan itu, itu semua karna ego) masing-masing yang akan membuat hubungan ke depan menjadi tidak baik. Masalah demi masalah datang, dia dengan sikapnya yang keras kepala, aq dengan sikap qu yang tidak mau mengalah, tidak ada penengah diantara kami, tidak ada jalan keluar, lalu kami akan membaik dengan sendirinya, terus menerus seperti itu....

Tapi sebenarnya setiap permasalahan selesai pasti meninggalkan jejak-jejak yang pada akhirnya akan sampai pada satu keputusan yang mengakhiri semuanya. Kejenuhan akan sikap masing-masing yang merasa dirinya yang paling benar dan tidak mau mengalah sampai pada titik puncak yang membuat muak aku dan dia, apa hasilnya???berakhir... dan itu semua karna ego

Masalah sepele yang terus menerus di pendam dan tidak menemukan jalan keluar yang benar, yang akhirnya mengarahkan kita berdua pada jalan buntu....

Dan akhir dari semua ini benar-benar menjadi pelajaran untuk kita berdua,....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar