Senin, 29 Maret 2010

Terakhir di Bulan Maret....

Izinkan aku untuk menjadi seseorang yang berarti untuk mu, walaupun aku tidak dapat memberikan lagi kesempurnaan rasa sayang ku padamu,.. karna aku terlalu takut untuk menjalin kembali denganmu, karna aku ragu akan setiap gerak, tindakan ku untukmu,..aku benar-benar tidak ingin menyakitimu,.. tidak ingin melihatmu bersedih hanya karna aku yang seperti ini, hanya karna aku.....

Untuk menggapai tangan mu pun aku benar-benar tidak sangup,...
Dirimu benar2 aku hanya ingin mengenang mu,....membuat memori baru, membuat cerita lain dengan mu dengan bertema kan pertemanan, karna aku tidak bisa menjamin akan benar2 lagi menyayangimu seperti dulu, karna tiap hari perlahan-lahan sosok mu menghilang dengan meninggalkan kenangan indah. Aku tidak ingin memulainya lagi yang nanti pada akhirnya akan menyisakan kenangan buruk tentang ku di hatimu atau tentang ku di hati mu.

Tapi kamu berfikir lain... berbeda dengan ku,... kamu yang seperti itu akan membuat aku berfikir dengan pikiran yang lain....
Dan aku berfikir...
Apa kita sama-sama bisa membuat cerita baru dengan orang yang berbeda di samping kita?? Apa kita akan sama-sama rela melihat satu sama lain memiliki pasangan yang ternyata bukan kita? Aku benar-benar ingin mengatakan “bisa”, apa dengan berfikir dan mengharapkan seperti itu aku adalah orang yang jahat? Orang yang menyianyiakan seseorang? Orang yang menyianyiakan mu??

Ya Tuhan... sungguh bukan itu maksud ku.....

Aku hanya tidak ingin menyakitinya, aku tidak ingin dia menyakitiku lagi,...... karna cara berfikir kita sama-sama berbeda,kita saling berlawanan, jika di teruskan aku tidak tau akan ada apa lagi nanti.....

Jujur aku ingin dia ada di sampingku,..tapi untuk memilikinya lagi,... aku rasa tidak, maka biarkan aku menangis sekencang2 nya karna kebodohan yang aku lakukan, biarkan aku menangis sekencang2 nya karna aku melepaskannya di saat aku membutuhkannya,..... disaat aku terlalu mencitainya sampai ingin memilikinya pun aku tidak sanggup.....

Dan aku akan menghancurkan hatinya saat hatiku hancur
Dan mungkin kamu akan membenciku,...apakah itu lebih baik?

Kamu akan membenciku karna saat kamu ingin memulai kembali aku menolak
Kamu akan membenciku karna saat kamu mengulurkan tangan mu aku tidak menggapainya
Kamu akan membenciku karna saat kamu masih menyayangiku aku perlahan memudarkan bayanganmu
Kamu akan membenciku karna saat kamu tau alasan ku memudarkan bayanganmu karna aku menyayangimu
Kamu akan membenciku karna saat kamu tau aku harus melepaskan dirimu karna aku menyayangimu
Kamu akan membenciku karna saat kamu tau aku harus melepaskan rasa cintaku untukmu karna aku tidak ingin disakiti atau menyakiti

Dan saat itu kamu akan bilang “tidak masuk akal”
Dan aku hanya akan terdiam...........

Rabu, 03 Maret 2010

Dia dalam kamus ku....


Dia bagian dari cerita ku
Bagian dari inspirasi ku
Bagian dari koreksi kesalah ku
Bagian dari pelajaran ku
Bagian dari hidup ku
Bagian dari kesempurnaan ku
Bagian dari perih,sedih,sakit ku
Bagian dari kebahagiaan ku
Bagian dari hari-hari ku
Bagian dari kenangan ku
Bagian dari masa lalu ku

Dia dalam kamus ku adalah orang yang sempurna yang hanya mempunyai secuil keburukan
Dia punya sesuatu yang tidak mungkin aku jelaskan dan aku sama kan dengan yang lain
Dia adalah dia, tidak akan tergantikan, tidak akan pernah tergantikan....

Teruntuk.....


Ini ku tulis untuk orang yang mengisi hari-hari ku dulu, sampai akhirnya kita sama-sama melepaskan genggaman tangan menuju bab baru dalam episode kehidupan kita yang mengajarkan kita berdua tentang kedewasaan.

Pelan-pelan meninggalkan jejak-jejak kenangan yang tidak akan tergantikan dari masa ke masa.


Orang yang memiliki senyuman indah dan kebaikan hati yang luar biasa,

Orang yang dulu membuat jantung ku berdegup kencang saat melihatnya,

Orang yang selalu ada saat aku butuhkan


Terima kasih atas semua kebaikan yang kamu berikan, terima kasih atas setiap pelajaran yang kamu berikan, terima kasih telah menjadi orang yang begitu berarti untuk ku, terima kasih aku telah menjadi orang yang berarti untuk mu...

Aku tidak mungkin melupakan kamu, karna kamu tidak pantas aku lupakan,...Tapi aku akan mencoba hidup tidak bergantung pada mu lagi, menemukan kebahagian-kebahagiaan yang akan melengkapi bab baru dalam episode kehidupan ku sekarang dan nanti..........


Terima kasih

ini yang terbaik??


Malam saat itu, saat kita berdua sudah sepakat untuk mengakhiri semuanya (putus), aq menangis sekencang-kencangnya serasa dunia hancur karna merasa kehilangan seseorang yang sangat aku sayang, aku butuhkan, aku impikan untuk menjadi pendampingku kelak.

Malam itu semua kenangan aku dan dia langsung bermain di dalam pikiran ku, menggelitik aku untuk membatalkan semuanya, aku ingin kembali lagi seperti dulu.

lalu akal sehat ku mulai bergerak, berfikir akan akibat jika aku dan dia kembali lagi, saat itu aku befikir “jika hal ini terulang lagi, apa gak bikin lebih sakit dan membuat semua menjadi semakin rumit?, karna aku dan dia sama-sama tidak bisa mengatasi kekurangan masing-masing yang akan membuat masalah demi masalah akan datang lagi.” Lalu otak ku mulai berfikir lagi dengan pemikiran yang simple “mungkin memang hanya sampai disini, aq percaya jika memang jodoh pasti akan kembali lagi,jika bukan maka menurut Allah dia bukan yang terbaik dan aku akan mendapatan yang menurut Allah baik untuk ku” yaaah itu pikir ku,

Dan esok harinya, aku tidak boleh menangis, dan harus mencoba untuk kuat, tabah dalam menjalani semua ini, tidak akan terus menerus menyesal dan jatuh dalam keterpurukan, aku masih punya masa depan yang membentang luas yang harus aku raih.

Mungkin ini yang terbaik, agar aku dan dia sama-sama bisa mengoreksi diri memperbaiki kekurangan masing-masing, menjadi lebih dewasa. Mencoba berteman walaupun sulit dan hampir tidak mungkin, tapi aku akan berusaha dan tidak akan menghindar. Aku akan tersenyum dan bertindak “normal” di depannya walaupun sulit,aku akan mencobanya...
Di depan sana,ada masa depan ku,...dan aku berdoa semoga ini menjadi yang terbaik walau sulit aku menjalaninya aku yakin pasti dapat melaluinya...

Walaupun sekarang aku hancur, aku berusaha mengumpulkan kembali kepingan-kepingan diriku, berusaha membuat diriku yang baru

Ego


Dulu aq punya cerita yang berharap akan bertemakan “Happy End”, dengan mudah berfikir akan mudah menjalaninya,sampai akhir,terus,terus dan terus. Menjalani setiap hari dengan penuh kecerian walau kadang ada sedikit pertengkaran,tapi semua dapat di lalui.

Mencintai seseorang,menerima seseorang dengan segala kekurangan yang dimiliki, menjalani semuanya dengan pikiran positif,optimis akan masa-masa kedepan, itulah aku dan dia...

Sampai pada akhirnya satu sama lain saling bermain dengan ego masing-masing,tidak ada yang mau mengalah dan sikap itu yang membuat rasa percaya hacur, rasa sayang memudar, harapan-harapan yang dulu hilang dalam sekejap,karna takut akan ketidak cocokan (kenapa berfikir merasa tidak cocok?? Setelah menjalani sekian tahun, masihkah di bilang tidak cocok?? Aq rasa bukan itu, itu semua karna ego) masing-masing yang akan membuat hubungan ke depan menjadi tidak baik. Masalah demi masalah datang, dia dengan sikapnya yang keras kepala, aq dengan sikap qu yang tidak mau mengalah, tidak ada penengah diantara kami, tidak ada jalan keluar, lalu kami akan membaik dengan sendirinya, terus menerus seperti itu....

Tapi sebenarnya setiap permasalahan selesai pasti meninggalkan jejak-jejak yang pada akhirnya akan sampai pada satu keputusan yang mengakhiri semuanya. Kejenuhan akan sikap masing-masing yang merasa dirinya yang paling benar dan tidak mau mengalah sampai pada titik puncak yang membuat muak aku dan dia, apa hasilnya???berakhir... dan itu semua karna ego

Masalah sepele yang terus menerus di pendam dan tidak menemukan jalan keluar yang benar, yang akhirnya mengarahkan kita berdua pada jalan buntu....

Dan akhir dari semua ini benar-benar menjadi pelajaran untuk kita berdua,....